Kamis, 25 Agustus 2011

SAMPAI BERTEMU DI SURGA

         Aku adalah Siska, menurut orang2 aku ini cantik, manis dng lesung pipi. Suatu aku berkenalan dengan seorang laki2 bernama Raffi. Raffi itu baik sekali, dia juga tampan. Aku kenal dng dia saat di jalan, dia menolongku waktu mobilku mogok. Lalu kami bertukar nomor telpon.
          Sejak saat itu kami sering jalan berdua, walau hanya sekedar makan. Hubungan kami dekat sekali seperti saudara. Sampai suatu hari dia mengajakku ke pantai, disana kami bersenang-senang bersama. Tapi tiba2 aku pingsan, lalu dia membawaku pulang.
 “Siska, bangun” katanya panik, sambil menyetir.
**Saat sampai di rumah.
 “Tante tante, Siska pingsan” katanya memanggil ibuku.
 “Ya Allah, Siska kenapa Raffi??” Tanya ibuku
 “Aku tidak tau tante, tiba2 Siska pingsan” jawab Raffi.
Akhirnya ibuku memanggil dokter, tapi dokter hanya bilang aku terlalu lelah.
 “Bagaimana Dok ?? anak saya sakit apa??” Tanya ibuku
 “Tidak apa2, dia hanya terlalu lelah” jawab dokter.
 “Syukurlah dia baik2 saja” kata ibuku.
 “Baiklah kalau begitu saya permisi dulu dan ini resepnya” kata dokter.
 “Oh, iya Dok, terima kasih” kata ibuku.
 “Sama2” jawab dokter
Setelah dokter pergi Raffi pun juga ijin pulang.
 “Baiklah tante, saya juga mau permisi pulang dulu” kata Raffi.
 “Iya, makasih ya sudah menolong Siska” kata ibu.
 “Sama2 tante, kalau ada apa2 hubungi saya ya tante” kata Raffi.
 “Pasti Fi” jawab ibu.
      Agak lama setelah Raffi pulang aku pun sadar walaupun masih pusing. Setelah kejadian itu pun aku jadi sering pingsan dan mimisan. Lalu aku coba pergi ke dokter, tapi itu hanya membuatku semakin down karna menurut diagnosa dokter aku mengidap kanker otak stadium akhir. Aku tak mau membuat orang lain khawatir jadi aku terpaksa merahasiakannya.
       Beberapa hari kemudian Raffi mengajakku ke danau, dan ternyata dia mengungkapkan perasaannya padaku.
 “Siska, hari ini, jam ini, menit ini, dan juga detik ini aku ingin kau tau tentang persaanku. Biarlah angin, tanah, air menjadi saksi. Siska aku sangat mencintaimu.” Kata Raffi.
 “Aku nggak bisa Raffi, aku nggak mau menyakitimu” jawabku sambil mmenangis.
 “ kamu nggak pernah menyakiti aku Siska” jawabnya
 “Tapi suatu saat kamu pasti tersakiti Raffi” kataku
 “Biarlah kita mencoba dulu. Apakah kamu nggak cinta sama aku ??” tanyanya.
 “Aku sangat mencintai kamu lebih dari apapun. Tapi aku tak bisa” jawabku
 “Ku mohon biarlah kita coba dulu.” Katanya.
       Akhirnya aku pun menerimanya, dan memeluknya sambil menangis haru.
       Aku pun sudah berpacaran dengan Raffi selama 5 bulan. Lalu suatu hari aku pingsan dan dibawa ke rumah sakit. Sahabtku pun langsung menghubungi Raffi, dia segera ke rumah sakit. Sebelum Raffi datang aku berbicara dulu dengan dokter.
 “Dok bagaimana keadaanku?? Apakah semakin parah??” tanyaku.
 “Iya Siska, harusnya kau rajin periksa dan minum obat” kata dokter.
 “Aku tak suka itu dok” jawabku.
 “suka atau tidak suka tapi ini demi kebaikanmu sendiri” kata dokter.
 “ya aku tau. Dok kau janji akan merahasiakan penyakitku inikan ??” tanyaku.
 “ya baiklah Siska, kalu begitu saya pergi dulu, beristirahatlah” kata dokter.
 “baik dok” jawabku
Tak berapa lama Raffi pun datang.
 “Siska, kau tak apa2kan ??” Tanya raffi
 “tenanglahaku tidak apa2 kok” jawabku
 “kata dokter kau kenapa??” tanyanya
 “aku hanya terlalu lelah dan harus banyak istirahat” jawabku
 “makanya jangan terlalu memikirkan pekerjaan, pikirkan juga kesehatanmu” katanya sambil mengelus rambutku.
 “iya, hari ini aku juga sudah boleh pulang kok” jawabku
 “Syukurlah kalau begitu” jawabnya
      Setelah itu kami pulang, Raffi mengantarku pulang ke rumah. Sampai suatu waktu entah bagaimana aku jadi lupa menyembunyikan obatku. Lalu saat Raffi datang dia melihat obatku, dia mengambil botol obat yang sudah habis. Aku tau pasti dia akan mencari tahu tentang obat itu. Tapi dia tak pernah menanyakan tentang obat itu, walaupun aku yakin pasti dia sudah tau.
       Lalu seperti yg lalu hal yg tak kuinginkan terjadi lagi. Aku pingsan, ibuku membawaku ke Rumah Sakit, tapi kali ini dokter tak bisa merahasiakannya. Pada saat itu Raffi juga ada di Rumah Sakit. Dokter mendiagnosa umurku tinggal 1 bulan lagi. Hal itu membua ibuku pingsan, setelah itu Raffi menghampiriku yg sedang duduk sendiri di taman Rumah Sakit.
 “Siska, disini dingin, ayo kembali ke kamar” ajak Raffi
 “Tidak fi, aku masih ingin menikmai udara ini, sebelum aku tiada nanti” kataku
 “Aish kau ini, kau tak boleh bicara seperti itu. Takkan ada yg bisa mengambilmu dari dunia ini, percayalah” katanya sambil memelukku. Aku hanya tersenyum.
 “Mengapa kau memelukku seperti ini?? Seakan takut kalau aku pergi” kataku, seperti tau apa yg dia fikirkan.
 “Siapapun kalau jadi aku pasti juga melakukan hal yg sama. Aku akan memelukmu erat dan takkan kubiarkan jantungmu berhenti berdetak. Takkan pernah kubiarkan kau pergi” katanya sambil menangis.
      Aku hanya bisa tersenyum dan menangis mendengar perkataannya. Saat di Rumah Sakit aku hanya mengahbiskan waktu dengan Raffi dan ibuku, karna mungkin itu hari2 terakhirku bersama mereka.
       Sampai akhirnya tiba pada hari terakhirku hidup di dunia ini. Sebelum aku pergi aku menyuruh Angel sepupuku untuk mnemaniku dan juga bernyanyi bersama raffi. Sebelum aku pergi dari dunia ini aku mengatakan sesuatu pada Raffi. Walaupun saat aku berbicara sangat pelan karna aku sudah kritis.
 “Raffi, sebelum aku pergi, aku ingin kau tau aku sangat mencintaimu. Terima kasih sudah menemaniku dan menjagaku selama ini.” Kataku pada Raffi.
Lalu aku menarik tangan Raffi dan Angel lalu mempersatukannya.
 “Angel, maafkan aku bila aku mempunyai salah padamu” kataku pada Angel.
 “Raffi ku mohon jaga Angel. Aku lebih ikhlas kau dngan Angel, aku titip Angel ya!!!” kataku pada Raffi.
Raffi dan Angel hanya bisa terdiam dan menangis.
 “ibu terima kasih atas semua yg ibu berikan kepadaku, maafkan aku kalau aku selalu menyusahkan ibu. Ibu aku pergi dulu.” Kataku pada Ibu dan juga kata terakhirku.
      Aku pergi dngan senyum bahagia. Raffi dan Angel berbahagialah kalian. Ibu jaga dirimu, aku akan selalu meliahat kalian dari surga. I love U all, selamat tinggal suatu saat kita akan bertemu di surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar